INTEGRASI PEMBANGUNAN BERPERSPEKTIF EKOFEMINISME (Studi Pendahuluan Rencana Pengembangan Kawasan Pertambangan di Perbatasan Kepulauan Riau)

  • Siti Arieta Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Indonesia
  • Nikodemos niko Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Indonesia
  • Nanik Rahmawati Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Indonesia
  • Sri Wahyuni Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Indonesia
  • Suryaningsih Suryaningsih Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Indonesia
Keywords: Pembangunan, Ekofeminisme, Kawasan Pertambangan, Perbatasan Negara

Abstract

Penelitian ini mengkaji integrasi pembangunan kawasan pertambangan di perbatasan Kepulauan Riau dari perspektif ekofeminisme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam dengan berbagai pihak terkait, analisis dokumen, serta observasi langsung di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dampak dari rencana pengembangan kawasan pertambangan di perbatasan Kepulauan Riau terhadap lingkungan dan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana pengembangan kawasan pertambangan di perbatasan Kepulauan Riau berdampak negatif terhadap lingkungan dan perempuan. Pengerukan pasir laut yang dilakukan di sekitar pulau-pulau kecil di perbatasan Kepulauan Riau mengakibatkan kerusakan ekosistem laut dan berdampak pada keberlangsungan hidup nelayan setempat, yang mayoritas di antaranya adalah perempuan. Selain itu, rencana pengembangan pertambangan juga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan perempuan, yang terpapar oleh zat-zat kimia berbahaya dari pertambangan. Dalam perspektif ekofeminisme, integrasi pembangunan harus mempertimbangkan aspek gender dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah melakukan evaluasi ulang terhadap rencana pengembangan kawasan pertambangan di perbatasan Kepulauan Riau dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan perempuan. Selain itu, perlu juga dilakukan pemberdayaan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan kawasan pertambangan. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan lebih inklusif, yang memperhatikan hak-hak perempuan dan lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abadi, M. R. (2017). Rencana Biaya Reklamasi Program Pasir Kuarsa Di Pt Tri Panorama Setia. Teknologi Pertambangan, 3(1), 150–158.
Arieta, S., Niko, N., Rahmaniah, S. E.,
Rupita, R., & Igiasi, T. S. (2022). Pembangunan Pariwisata Perbatasan (Border Tourism) Berbasis Pengarusutamaan Gender. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 8(3), 615-628.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Fourth Edition). Los Angeles, London, New Delhi, Singapore, Washington D. C.: SAGE Publication, Inc.
Eaton, H. (2021). Ecofeminist Theologies in the Age of Climate Crisis. Feminist Theology, 29(3), 209–219. https://doi.org/10.1177/0966735021100 0605
Gaard, G. (1993). Ecofeminism: Women, animals, nature. Temple University Press.
King, Y. (1989). Healing the wound: Ecofeminism, the environment, and the third world. In A. Grewal & C. Kaplan (Eds.), Scattered hegemonies: Postmodernity and transnational feminist practices (pp. 357-374). University of Minnesota Press.
Merchant, C. (1980). The death of nature: Women, ecology, and the scientific revolution. Harper & Row.
Mies, M. (1983). Towards a methodology for feminist research. In S. Harding & M.
B. Hintikka (Eds.), Discovering reality: Feminist perspectives on epistemology, metaphysics, methodology, and philosophy of science (pp. 181-199). Springer.
Niko, N., & Yulasteriyani, Y. (2020). Pembangunan Masyarakat Miskin Di Pedesaan Perspektif Fungsionalisme Struktural. MUHARRIK: Jurnal Dakwah



Dan Sosial, 3(02), 213–225.
https://doi.org/10.37680/muharrik.v3i02. 476
Niko, N. (2020). Gender Struggle : What Can We Learn from the Dayak Benawan Women? Asia Social Issues.13(2), 269– 292.
Niko, N. (2019). Kemiskinan Perempuan Dayak Benawan di Kalimantan Barat sebagai Bentuk Kolonialisme Baru. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 58-76.
Niko, N., & Samkamaria, S. (2019). Terminal Barang Internasional (TBI) dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Masyarakat di Perbatasan Entikong, Indonesia-Malaysia. Indonesian Journal of Religion and Society, 1(2), 104-114.
Niko, N., & Atem, A. (2020). Persoalan kerawanan pangan pada masyarakat miskin di wilayah perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia) Kalimantan Barat. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 94-104.
Setyadiharja, R. (2016). Problematika Bauksit di Tanah Gurindam (Analisis Proses Legislasi Kebijakan Tambang Bauksit di Kota Tanjungpinang). Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 1(1), 22. https://doi.org/10.24905/jip.v1i1.433
Shiva, V. (1993). Ecofeminism: Women, culture, nature. Zed Books.
Zainul, M. (2019). Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah di Indonesia. Jurnal Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 887–896
Published
2023-11-23
How to Cite
Arieta, S., niko, N., Rahmawati, N., Wahyuni, S., & Suryaningsih, S. (2023). INTEGRASI PEMBANGUNAN BERPERSPEKTIF EKOFEMINISME (Studi Pendahuluan Rencana Pengembangan Kawasan Pertambangan di Perbatasan Kepulauan Riau). Jurnal Media Sosiologi, 26(2), 12-24. Retrieved from http://jms.fisip.unsri.ac.id/index.php/jms/article/view/112