TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANG

  • Sakyra Vahsyeli Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya
  • Yusnaini Yusnaini Jurusan Sosiologi, Universitas Sriwijaya
  • Eva Lidya Jurusan Sosiologi, Universitas Sriwijaya
Keywords: Tekanan Sosial, Waria, dan Teori Labeling

Abstract

 Artikel ini berjudul "Jaringan Sosial Pedagang Pecel Lele di Kota Palembang (Studi di Kecamatan Ilir Barat 1). Tujuan dari artikelini adalah menggambarkan Struktur jaringan sosial pedagang pecel lele di Kota Palembang (Studi di Kecamatan Ilir Barat 1). Desain artikelmenggunakan kuantitatif deskriptif dengan metode Analisis Jaringan Sosial (Social Network Analysis/ SNA). Responden pada pnelitian ini ditentukan menngunakan metode snowball Sampling yang dilakukan dengan wawancara ke pedagang pecel lele di Kota Palembang menggunakan instrumen kuesioner. Data yang diperoleh pada artikel ini dianalisis menggunakan perangkat lunak Ucinet 6.0 dengan output berupa sosiogram dan data statistic.

Hasil artikel menunjukkan bahwa aktor yang berperan penting adalah Bagus, Kushodin, Ari MZ,Ian, Atik, Maman dan Sri. Terdapat 9 klik (clique) dengan komponen dalam jaringan sebanyak 34, komponen terbesar dengan ukuran 8. Pedagang pecel lele di Kecamatan Ilir Barat I paling banyak mendapatkan bahan baku ayam, bebek, lele nila, gurame, udang, kerang,  kepiting, tahu, tempe dan sayur mayur dari Pasar Palimo. Bahan baku cumi-cumi paling banyak didapatkan dari Pasar 26. Kesimpulan dari artikel ini adalah banyak aktor yang tidak saling mengenal namun tingkat keeratan sangat tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arfanda, F., & Anwar, S. (2015). Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(No. 1), 93–102.
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi :Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Bernburg, J. G. (2019). Labeling theory. In Handbook on crime and deviance (pp. 179–196). Springer.
Bungin, Burhan. (2012). Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada. Media Group. Jakarta.
Boelsstorff, Tom. (2005). The Gay Archipelago. Seksualitas dan bangsa di Indonesia. Q-munity. Jakarta.
Goode, E. (2015). The sociology of deviance. The Handbook of Deviance, 1–29.
Keagamaan, K. (2010). Kehidupan Keagamaan Kaum Santri Waria Di Pesantren Waria Al-Fatah Senin-Kamis Notoyudan. 1, 59–74.
Koeswinarno. (2005). Hidup Sebagai Waria. Kanisius. Yogyakarta.
Maleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.
Nasution, D & Öestermark, R. (2012). Asian Review of Accounting. The impact of social pressures, locus of control, and professional commitment on auditors’ judgment: Indonesian evidence. 20(2), 163–178. https://doi.org/10.1108/132173412 11242204.
Nurhidayati, Titin. (2010). Kehidupan Keagamaan Kaum Santri Waria Di Pesantren Waria Al-Fatah Senin-Kamis Notoyudan. 1, 59–74.
Oetomo, Dede. (2003). Memberi Suara Pada Yang Bisu. Cetakan Kedua. Pusaka Marwa Yogyakarta. Yogyakarta.
Santrock. J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
Suharyanto, A. (2015). Waria dalam Pandangan Antropologi Tubuh. Anthropos Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya, 1(1), 94–101.
Tanjung, F. (2020). Adaptasi Waria : Studi Kasus Komunitas Waria di Kabupaten Pangkep. 13(1), 7–13.
Published
2020-09-30
How to Cite
Vahsyeli, S., Yusnaini, Y., & Lidya, E. (2020). TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANG. Jurnal Media Sosiologi, 23(2), 107-117. Retrieved from http://jms.fisip.unsri.ac.id/index.php/jms/article/view/41